Salam cinta untuk kalian semua!
Gak ada kata terlalu pagi untuk posting blog :) btw, apa kabar? Semoga
baik lah ya. Postingan kali ini presented khusus untuk temen-temen
seperjuangan gue dimana pun kalian berada :’)
Berat emang. Kita semua ngalamin hal yang sama. Dituntut
untuk melahap materi 3 tahun itu kayak harus nopang batu yang besarnya
berton-ton kali lipat dari rindu yang kita punya. Iya rindu. Kenapa rindu? Gak
tau -_- Dimulai dari bimbingan belajar intensif di sekolah maupun tempat
belajarnya lainnya, tryout-tryout, ujian sekolah, ujian hidup, dll. Kita ngeluh
kesana kemari gak jelas juntrungannya. Marah-marah tanpa sebab. Nangis
tiba-tiba. Atau jatuh sakit. Well, kita pasti sadar itu semua gak akan ngerubah
keadaan. Tapi kenapa masih keukeuh dengan sikap-sikap kayak gitu? Mind your own answer ;)
Hari ini, tepatnya tanggal 12 Maret 2012, pertempuran
sesungguhnya baru dimulai. Tryout dan BBI yang kemaren itu, kalo dalam istilah wejangan makan malam, cuma sebagai appetizer, yang di kamus artinya perangsang selera. Ngeri ya. Jangan diartiin
murni sebagai perangsang -_- improve
dikitlah biar jadi cakep. Dimulai dari ujian sekolah (40% untuk
pertimbangan kelulusan), lanjut dengan UAMBN (khusus sekolah madrasah macem
gue), baru selanjutnya UN (60% pertimbangan kelulusan) daaaaaaaaan SNMPTN!!!!
>:o yaa meskipun mungkin ada beberapa dari kita yang berkesempatan untuk
ikut seleksi SNMPTN undangan, tapi siapa yang bisa ngejamin sih keberuntungan
kita ada di jalur itu?
Kalo gue pribadi,
semakin deket ujian (apapun jenisnya) semakin gue seneng ngadepinnya. Nggak,
bukannya sombong dan pede yang berlebihan lantaran yakin dengan kemampuan gue.
Tapi sikap kayak gitu merupakan bentuk timbal balik atas apa yang gue rasain.
Gue ngerasa... bosen._. Menurut gue itu
wajar. Kelewat wajar malah. Istilahnya gini, seenggaksukanya elo terhadap suatu
hal, kalo itu merupakan sebuah prosedur yang harus dijalani, apa yang paling
bisa elo lakuin selain ngejalanin rintangan itu sesuai prosedur yang ada?
Yaudah gitu loh. Jalanin aja apa yang ada. Bukan “biar aja ngalir kayak air”. Kalo
ada orang di sekitar lo yang bilang “gue sih ngebiarin hidup ini ngalir kayak
air”, berarti logikanya nggak jalan. Air selalu mengalir ke tempat yang lebih
rendah. Semakin rendah tempat itu, semakin kenceng alirannya. Mau hidup lo
jatuh terus? Karena semuanya diawali dari niat, maka diawali juga dari mindset.
Seperti layaknya
orang perang, dukungan sekecil apapun sangat berarti untuk pahlawan-pahlawan
pejuang. Anggap aja kita adalah pejuang,
“cemungudh eaa qaqah” adalah stimulan dan pengawas ujian adalah musuh
yang menghadang.
Selamat
berperang! Semoga lulus sampai tujuan ({})
NB: sengaja gue
memposting ini bertepatan dengan hari pertama ujian sekolah, sebagai pertanda
kalo semisal gak ada postingan-postingan selanjutnya setelah ini, berarti gue
gugur di medan peperangan :’)