Senin, 23 September 2013

Doa yang Panjang

Kata Sapardi, hidup ini adalah doa yang panjang. Aku tak tahu pasti panjangnya seperti apa. Diukur dengan penggaris atau hanya imajinasi semata. Hanya sentimeter atau sampai tahun cahaya. Semuanya menjadi entah, karena yang aku tahu, berdoa sajalah.

Tuhan tak pernah meminta kita berdoa. Maka beruntunglah bila kita masih sempat mengirim doa dalam keadaan sedih, bahkan bahagia. Maka banyaklah bersyukur, di saat banyak manusia masa bodoh karena dunia, kita masih ingat untuk sekedar menadahkan tangan demi seucap doa.

Doaku adalah rahasia. Maka hanya pada Tuhanlah kunciannya. Tapi untukmu, aku bisa berkata apa? Kau boleh tahu, selain ayah, ibu dan adikku, maka lima huruf namamu adalah rahasia besar yang terucap. Untuk bahagiamu, sehatmu dan senyummu yang tak bisa aku elakkan lagi.

Aku belomba dengan manusia lain. Kiranya doa siapa yang paling indah terdengar. Pemenangnya akan mendapat amin dari manusia sesemesta. Meski getir, aku tak pernah khawatir. Namamu selalu muncul di setiap katup bibir.

Kata Sapardi, hidup ini adalah doa yang panjang. Tolong Bujang, biarpun umurku pendek, doa ini sajalah yang akan aku biarkan memanjang. Sampai jarak yang entah.

21.56
23092013