Aku mengenalmu sebagai seseorang yang melindungiku. Sekian lama kita hidup bersama. Belum pernah sekalipun aku dipindahkan ke tempat lain. Mungkin si manusia tahu, kamu adalah tempat ternyaman bagiku.
Jika ada penghuni baru, tak jarang aku merasa asing. Mereka indah dan enak dipandang. Berbeda sekali dengan diriku. Aku berada di tumpukan terbawah. Tepat mengenai kulitmu. Ya, akulah pakaian lama.
Aku ingat, aku dibeli oleh si manusia sekitar dua tahun lalu. Dan voila! Di sinilah kita bertemu. Ketika itu, aku menjadi pakaian kesukaan si manusia. Dia selalu memakaiku selagi bisa.
Perkenalan kita teramat singkat. Kamu lemari, dan aku pakaian baru. Ya, saat itu aku masih tergolong baru. Berbeda dengan apa yang ada sekarang. Ketika si manusia mulai bosan denganku, barulah aku bisa mengenalmu lebih dalam. Tidak, aku tidak tertarik dengan pakaian lain. Justru kamu yang mencuri perhatian. Aku merasa hangat berada di dalammu. Dari sisi manapun kau terlihat gagah. Kulitmu yang coklat makin menambah simpati. Aku suka kamu. Dan seluruh sudut-sudutmu.
Waktu bergerak cepat. Tak terasa. Bahkan aku lupa bahwa aku adalah penghuni lemari. Kamu. Aku lupa bahwa aku ini pakaian lama. Aku lupa bahwa si manusia bisa saja membuangku. Kapan saja. Memisahkan aku denganmu. Lemari pelindungku. Aku sampaikan kekhawatiran ini padamu. Mengingat semakin banyak teman-teman lamaku yang sudah berpindah tempat. Mungkin lima detik lagi adalah bagianku. Mungkin besok. Atau lusa. Aku cemas. Belum siap berpisah darimu. Kau tak banyak bicara. Tapi diammu penuh makna.
Sore itu, si manusia membuka lemari dan menyadari keberadaanku. Di lapisan terbawah. Aku tau ini adalah waktuku. Aku siapkan segenap kekuatan untuk meninggalkanmu. Diletakannya aku di lantai. Lalu, si manusia menurunkan semua pakaiannya. Tanpa kecuali. Aku diletakkan jauh dari pakaian lain. Tak salah lagi, sekaranglah waktunya aku terpaksa pergi. Tak lama kemudian, datang dua orang manusia lain membawa sesuatu yang besar. Melebihi besarnya dirimu. Aku mengenalinya. Sebuah lemari baru. Olala. Kita telah tergantikan, Sayang. Sudah habis masa bakti kita pada manusia ini. Kita bisa pergi ke tempat pembuangan bersama. Dan kamu, tetap menjadi tempat ternyamanku.
21.27
29062012