Seorang lelaki terbangun dengan mimpi yang masih melekat erat di memorinya
Ia coba
deskripsikan mimpinya, tapi tak berhasil
Ia coba tidur
kembali, tapi terasa nihil
Tetiba mimpi itu
hilang begitu saja
Lantas ia pergi
mandi dengan harapan hari ini tak ada mimpi yang memaksa jadi realita
Seorang lelaki
terjaga hingga subuh menggemakan diri
Ia pusing,
suntuk, kusut dengan hidup yang memenjarakannya
Dengan
kesombongan selapang dada, ia salahkan Tuhan yang telah membuat skenario hidup
sedemikian rupa
Dirasuki
kebodohan, lelaki ini memaksa masuk ke dalam mimpinya
Ingin hidup bebas
tanpa norma
Ingin tidur pulas
tanpa insomnia
Seorang lelaki
terkantuk-kantuk di bis kota
Suara manusia
kelaparan tak lagi di dengarnya
Dalam mimpi, ia
sedang bersama wanita
Cantik, rambut
panjang, dengan pipi merona
Diajaknya wanita
itu ke tepian lembah
Dipeluknya dengan hangat tanpa banyak resah
Dua detik kemudian lelaki ini terbangun dari tidur
singkatnya
Tiga detik berikutnya mengingat bahwa kekasihnya berbeda dunia
Seorang lelaki berbaring sepanjang hari
Sepucuk surat wasiat selesai ditulisnya tiga hari yang lalu
Sekarang ia menunggu, kapan malaikat maut datang menjemput
Sesekali ia tertidur
Sesekali pun ia bermimpi
Rumah seperti apa yang disediakan Tuhan
Bidadari seelok apa yang akan terpampang
Ia begitu tenang
Sampai akhirnya kakinya mulai menghangat
Ruhnya tengah diambil malaikat
Tanpa cekat, lelaki ini pergi dengan begitu khidmat
Kesemuanya, aku sebut sebagai lelaki penikmat mimpi
03.48
21092012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar