Saya pikir kantor
ber-AC adalah rumah kedua saya, Toyota Fortuner
adalah kendaraan saya dan sekretaris cantik nan seksi adalah makanan
sehari-hari saya. Tapi apa? Sepertinya saya terlalu banyak tidur sampai lupa
bahwa yang saya tiduri hanyalah tikar, dan bukan kasur. Saya lupa bahwa ada
harga yang harus dibayar mahal bahkan untuk beberapa impian kecil.
Saya diam.
Terpaku. Ah saya lelah bermain lego melulu. Dunia lego terlalu sempit. Tapi
takdirnya Tuhan itu luas tak terhimpit. Saya kembali ke dunia konkret. Dan mulai
membuat daftar mimpi baru yang lebih rumit. Ini kertas saya, dan bukan punya
kamu. Ini papan ular tangga saya, dan kamu hanyalah dadu.
21112012
18.52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar