Sabtu, 12 Mei 2012

Mana yang Asli

Di dunia ini, mana yang asli? Hidupku kah? Tanpa kalian tahu, aku hidup dengan gila. Kepalsuan beredar dimana-mana. Bahkan segelintir orang lebih gila dariku. Mereka anggap diri mereka palsu dan bayangan hitam adalah asli. Mereka takut menatap cermin. Takut menghadapi segala ingin.

Di dunia ini, mana yang asli? Makanan yang ada di perutmu bahkan tak bisa disentuh. Hanya masuk melalui rongga mulut, meneruskan perjalanan melalui esofagus, melewati lambung, diolah di  usus rumit dan sisanya dibuang lewat anus. Lalu kau harus ikhlaskan apapun yang telah keluar. Bahkan yang bisa membuatmu kuat sekalipun. Belum kutemukan lagi mana yang asli.

Di dunia ini, mana yang asli? Bibirmu yang terkembang menyimpan bermacam deskripsi. Yang aku yakini bahwa manis wajahmu mampu kalahkan Tompi. Dan kata-katamu terelakkan begitu saja oleh Sapardi. Ah maaf, aku harap kedua orang besar itu tidak pernah membaca ini.

Di dunia ini, mana yang asli? Kau lihat tumpukan buku-buku lusuh itu? Yang sudah ajarkan aku ilmu. Sekalipun aku sulit memahami diksinya. Sekalipun aku butuh kamus untuk tahu deskripsi katanya. Sekalipun aku butuh bantuan otakmu untuk mencerna pelajarannya. Semuanya masih terjamah oleh palsu. Terkadang aku pun berpikir bahwa penulis mereka hanya tokoh ilusi. Yang dunia ini saja tak mengakui keberadaannya.

Di dunia ini, mana yang asli? Bahkan dalam hal mencintai seseorang pun masih diselingi palsu. Yang kau sadar bahwa itu salah, tapi masih bertahan dengan terus mengalah. Diinjak begitu saja. Tenggelam dalam rindu yang menyiksa. Dan mati perlahan karenanya. Siapa peduli? Objek cintamu pun menghilang ditelan harapan melayang-layang.

Di dunia ini, mana yang asli? Pandangi wajah ibumu. Mampukah ia sebutkan kasih sayang mana yang tulus? Di dalam hati ia berkata, semuanya, Nak. Lalu pandangi wajah ayahmu. Bisakah ia sebutkan tulang mana yang tidak ia banting untuk menghidupimu? Menghidupi keluarganya? Di dalam hatinya, tulang rapuh sekalipun tak ada yang luput dari kerja keras.

Di dunia ini, mana yang asli? Kau terus rapalkan doa dan mengharap balasan. Tapi perlahan kau mundur, lama-lama berhenti lantaran Tuhan tak segera menjawab doamu. Kau hanya kurang sabar. Karena sebenarnya Tuhan telah siapkan sesuatu yang mampu melunaskan doa-doamu yang belum terbayar.

Aku lelah mencari yang asli. Aku biarkan kegilaan makin menggerogoti sel-sel otakku. Jadi, di dunia ini, mana yang palsu?

17.12
12052012

2 komentar:

  1. wow yg ini keren gaya bahasa nya dan menarik untuk di baca,gak nyangka gua sama lu,hahahahaha *colek bawah mata dulu ah* hahahaha

    BalasHapus
  2. Bal.. -_- yang lu sebut "colek mata bawah" itu ada emot nya tau. kayak gini ":')" simpel kan? HAHAHA

    BalasHapus