Teruntuk kalian,
Yang merasa rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau.
Apa kabar kalian? Masihkah sibuk memperhatikan rumput di halaman?
Masihkah bersitegang satu sama lain lantaran memutuskan rumput siapa yang lebih
hijau? Saya heran. Hidup ini rumit. Mengapa pula ada saja yang meributkan
perihal rumput-yang-lebih-hijau. Rumput-rumput tak bersalah. Hanya tumbuh dan
mencari tempat berteduh. Bahkan mereka tumbuh bukan atas kehendak kalian, kan? Hijau
itu Tuhan yang memutuskan. Selebihnya kita hanya menyaksikan.
Biasanya, rumput di halaman tumbuh begitu saja. Tanpa diminta.
Tanpa disuruh. Sama seperti rindu yang hadir tetiba. Kita diam. Tapi sesungguhnya
mereka ada. Dalam pikiran, hati, jantung, lambung bahkan usus. Pada semua organ
yang kita punya. Sadarkah? Saya rasa tidak. Alam bawah sadar kita yang
menjaganya. Seperti tanah yang dengan sukarela ditumbuhi rumput-rumput liar.
Hujan begini sempatkah kalian menengok keadaan rumput
tetangga? Tenggelamkah mereka? Makin hijaukah? Atau terhanyut bersama hujan? Saya
yakin kalian lebih memilih berdiam lebih lama di balik selimut dan memimpikan
untuk menanam singkong saja keesokan harinya semata-mata agar kalian tak perlu
memikirkan rumput-siapa-yang-lebih-hijau lagi. Saya harap ketika mulai memasuki
usia senja, kalian tak lagi meributkan perihal
rumput-siapa-yang-akan-lebih-dulu-mati.
Sekian saja. Saya tak terlalu paham perihal tanaman. Termasuk
bagaimana membedakan rumput mana yang terlihat lebih hijau. Semoga semakin
segar!
Jadi, rindu siapa yang rasanya lebih hijau?
Salam,
Tetangga kalian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar